Senin, 19 Januari 2009

10 Langkah Menyambut Ramadhan

Oleh: Amiruddin A. Fikri


1. Bedoalah agar Allah SWT memberikan kesempatan kepada kita untuk bertemu dengan bulan Ramadhan dalam keadaan sehat walafiat. Dengan keadaan sehat, kita bisa melaksanakan ibadah secara maksimal dibulan itu, baik puasa, sholat, tilawah, dan zikir. Dari Anas bin Malik r.a berkata, bahwa Rasulullah saw , apabila masuk bulan Rajab selalu berdoa, Allahuma bariklana fii rajab wa syaban, wa balighna ramadhan.Artinya, ya Allah, berkahilah kami pada bulan Rajab dan Syaban, dan sampaikan kami ke bulan Ramadhan. (HR. Ahmad dan Tabrani). Para salafush-sholih selalu memohon kepada Allah agar diberikan karunia bulan Ramadhan; dan berdoa agar Allah menerima amal mereka. Bila telah masuk awal Ramadhan, mereka berdoa kepada Allah. Allahu akbar, allahuma ahillahu alaina bil amni wal iman was salamah wal islam wat taufik lima tuhibbuhu wa tardha.Artinya. Ya Allah, karuniakanlah kepada kami pada bulan ini keamanan, keimanan, keselamatan, dan keislaman: berikan kepada kami taufik agar mampu melakukan amalan yang engkau cintai dan ridhai.

2. Bersyukurlah dan puji Allah atas karunia Ramadhan yang kembali diberikan kepada kita. Al Iman Nawawi dalam kitab Azkarnya berkata, Dianjurkan bagi setiap orang yang mendapat kebaikan dan diangkat dari dirinya keburukan unutk bersujud kepada Allah sebagai tanda syukur: dan memuji Allah dengan pujian yang sesuai dengan keagungannya.Dan diantara nikmat terbesar yang diberikan Allah kepada seorang hamba adalah ketika dia diberikankemampuan unutk melakukan ibadah dan ketaatan. Maka, ketika Ramadhan telah tiba dan kita dalam kondisi sehat wal afiat, kita harus bersyukur dengan memuji Allah sebagai bentuk syukur.

3. Bergembiralah dengan kedatangan bulan Ramadhan. Rasulullah saw selalu memberikan khabar gembira kepada para sahabat setiap kali datang bulan Ramadhan,Telah datang kepada kalian bulan Ramadhan, bulan yang penuh berkah. Allah telah mewajibkan kepada kalian unutk berpuasa. Pada bulan itu Allah membuka pintu-pintu surga dan menutup pintu-pintu neraka.(HR. Ahmad). Salafush-shalih sangat memperhatikan bulan Ramadhan. Mereka sangat gembira dengan kedatangannya. Tidak ada kegembiraan yang paling besar selain kedatangan bulan Ramadhan karena bulan itu bulan penuh kebaikan dan turunnya rahmat.

4. Rancanglah agenda kegiatan unutk mendapatkan manfaat sebesar mungkin dari bulan Ramadhan. Ramadhan sangat singkat. Karena itu isilah setiap detiknya dengan amalan yang berharga, yang bisa membersihkan diri, dan mendekatkan diri kepada Allah.

5. Bertekadlah mengisi waktu-waktu Ramadhan dengan ketaatan. Barangsiapa jujur kepada Allah, maka Allah akan membantunya dalam melaksanakan agenda agendanya dan mudah melaksanakan aktifitas-aktifitas kebaikan. Tetapi jikalau mereka benar terhadap Allah, niscaya yang demikian itu lebih baik bagi mereka. (Q.S. Muhammad (47):21

6. Pelajarilah hukum-hukum semua amalan ibadah di bulan Ramadhan. Wajib bagi setiap mukmin beribadah dengan dilandasi ilmu. Kita wajib mengetahui ilmu dan hokum berpuasa sebelum Ramadhan dating agar puasa kita benar dan diterima oleh Allah. Tanyakanlah kepada orang-orang yang berilmu, jika kamu tiada mengetahui. Begitu kata Allah di Al Quran surah Al-Anbiyaa ayat 7.

7. Sambut Ramadhan dengan tekad meninggalkan dosa dan kebiasaan buruk. Bertaubatlah secara benar dari segala dosa dan kesalahan. Ramadhan adalah bulan taubat. Dan bertaubatlah kamu sekalian kepada Allah, hai orang-orang yang beriman., supaya kamu beruntung. (Q.S. An-Nur (24):31).

8. Siapkan jiwa ruhaniyah kita dengan bacaan yang mendukung proses tadzikiyatun nafs. Hadiri majelis ilmu yang membahas keutamaan, hukum, dan hikmah puasa. Sehingga secara mental kita siap untuk melaksanakan ketaatan dalam bulan Ramadhan.

9. Siapkan diri untuk berdakwah dalam bulan Ramadhan dengan:

· Buat catatan kecil untuk kultum tarawih serta bada subuh dan zuhur.
· Membagikan buku saku atau selebaran yang berisi nasehat dan keutamaan puasa.

10. Sambutlah Ramadhan dengan membuka lembaran baru yang bersih. Bertaubatlah kepada Allah dengan taubatan nasuha. Kepada Rasulullah dengan melanjutkan risalah dan dakwahnya dan menjalankan sunnah-sunnahnya. Kepada orang tua, istri-anak, dengan menjadi orang yang paling bermanfaat bagi mereka. Sebab manusia yang paling baik adalah yang bermanfaat bagi orang lain.

(Disadur dari artikel kiriman seorang sahabat)